Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Beramal Dengan Ikhlas

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Ikhlas Dalam Beramal

Firman Allah SWT :

قُلْ اِنّيْۤ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدّيْنَ. وَ اُمِرْتُ ِلاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ. الزمر: 11-12
Katakanlah, "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri". [QS. Az-Zumar : 11-12]

وَ مَآ اُمِرُوْآ اِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدّيْنَ حُنَفَآءَ وَ يُقِيْمُوْا الصَّلوٰةَ وَ يُؤْتُوا الزَّكوٰةَ وَ ذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيّمَةِ. البينة: 5
Padahal mereka tidak disuruh melainkan supaya mereka menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [QS. Al-Bayyinah : 5]

اِلاَّ الَّذِيْنَ تَابُوْا وَ اَصْلَحُوْا وَ اعْتَصَمُوْا بِاللهِ وَ اَخْلَصُوْا دِيْنَهُمْ ِللهِ فَاُولٰۤئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ سَوْفَ يُؤْتِ اللهُ الْمُؤْمِنِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًا. النساء: 146
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. [QS. An-Nisa : 146]

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقّ فَاعْبُدِ اللهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدّيْنَ. الزمر: 2
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al-Qur'an dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. [QS. Az-Zumar : 2]

يَوْمَ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَّ لاَ بَنُوْنَ. اِلاَّ مَنْ اَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ. الشعراء: 88-89
(yaitu) di hari harta dan anak-anak lelaki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. [QS. Asy-Syu'ara : 88-89]

وَ مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللهِ وَ تَثْبِيْتًا مّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ، وَ اللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ. البقرة: 265
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. [QS. Al-Baqarah : 265]

وَ يُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلىٰ حُبّه مِسْكِيْنًا وَّ يَتِيْمًا وَّ اَسِيْرًا . اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللهِ لاَ نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَآءً وَّ لاَ شُكُوْرًا. اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا. فَوَقَاهُمُ اللهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَ لَقّهُمْ نَضْرَةً وَّ سُرُوْرًا. الانسان: 8-11
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih. Sesungguhnya kami takut akan adzab suatu hari yang kejam penuh bahaya. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. [QS. Al-Insaan : 8 - 11]

وَ اَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَكُلّ مَسْجِدٍ، وَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدّيْنَ. الاعراف: 29
.... Dan luruskanlah mukamu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya.... [QS. Al-A'raaf : 29]

Hadits Nabi SAW :

عَنْ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض. قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّمَا اْلاَعْمَالُ بِالنّيَّاتِ وَ اِنَّمَا لِكُلّ امْرِئٍ مَّا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلىَ اللهِ وَ رَسُوْلِهِ. وَ مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلىَ دُنْيَا يُصِيْبُهَا اَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلىَ مَا هَاجَرَ اِلَيْهَا. البخارى و مـسلم
Dari Umar bin Khaththab RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niat. Dan sesungguhnya setiap orang akan diberi balasan menurut niatnya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan diberi balasan hijrahnya karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan dunia yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita yang dia akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan menurut niatnya dia berhijrah itu". [HR. Bukhari dan Muslim]

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسلم
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu". [HR. Muslim]

وَ رَوَى اْلبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ: لَوْ اَنَّ اَحَدُكُمْ يَعْمَلُ فىِ صَخْرَةٍ صَمَّاءَ لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَ لاَ كَوَّةٌ لَخَرَجَ عَمَلُهُ كَائِنًا مَا كَانَ. متفق عليه
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam gua yang tidak ada pintu dan lubangnya, maka amal itu tetap akan bisa keluar (tetap dicatat oleh Allah) menurut keadaannya". [HR. Bukhari dan Muslim]

وَ اَخْرَجَ الشَّيْخَانِ ، سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنِ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً وَ يُقَاتِلُ حَمِيَّةً وَ يُقَاتِلُ رِيَاءً، اَيُّ ذٰلِكَ فِى سَبِيْلِ اللهِ ؟ فَقَالَ ص: مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ اْلعُلْيَا فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ. متفق عليه
Asy-Syaikhooni (Bukhari dan Muslim) meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang orang yang berperang dengan gigih dan penuh keberanian, orang yang berperang dengan semangat yang agak lemah dan orang yang berperang karena riya' (ingin dippuji orang). Siapa diantara mereka itu yang termasuk dijalan Allah? Maka Rasulullah SAW menjawab, "Barangsiapa yang berperang agar supaya kalimat Allah itu yang paling tinggi, maka dialah yang berperang dijalan Allah". [HR. Bukhari dan Muslim]

Dari Ibnu Umar RA ia berkata : "Rasulullah SAW telah bersabda : "Apabila Allah menurunkan adzab kepada sekelompok kaum, maka adzab itu akan menimpa orang-orang yang berada di dalamnya. Kemudian mereka akan dibangkitkan berdasar niat mereka masing-masing" [HR. Bukhari dan Muslim]

عَنْ سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللهِ اِلاَّ اُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فَمِ امْرَأَتِكَ. البخارى
Dari Sa'ad bin Abi Qaqqash, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda : "Sesungguhnya kamu, tidaklah menafkahkan suatu nafkah untuk mencari ridlo Allah dengannya, melainkan kamu diberi pahala atasnya, hingga sesuatu yang kamu berikan pada mulut isterimu". [HR. Bukhari]

عَنْ اَبِى عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ عُمَرَ بْنِ اْلخَطَّابِ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنْطَلَقَ ثَلاَثَةُ نَفَرٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى آوَاهُمُ اْلمَبِيْتُ اِلىَ غَارٍ فَدَخَلُوْهُ فَانْحَدَرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ اْلجَبَلِ فَسَدَّتْ عَلَيْهِمُ اْلغَارَ فَقَالُوْا: اِنَّهُ لاَ يُنْجِيْكُمْ مِنْ هٰذِهِ الصَّخْرَةِ اِلاَّ اَنْ تُدْعُوا اللهَ تَعَالَى بِصَالِحِ اَعْمَالِكُمْ. قَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ: اَللّهُمَّ كَانَ لِى اَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيْرَانِ وَ كُنْتُ لاَ اَغْبِقُ قَبْلَهُمَا اَهْلاً وَ لاَ مَالاً فَنَأَى بِى طَلَبُ الشَّجَرِ يَوْمًا فَلَمْ اُرِحْ عَلَيْهِمَا حَتَّى نَامَا فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوْقَهُمَا فَوَجَدْتُهُمَا نَائِمَيْنِ فَكَرِهْتُ اَنْ اُوْقِظَهُمَا وَ اَنْ اَغْبِقَ قَبْلَهُمَا اَهْلاً اَوْ مَالاً، فَلَبِثْتُ وَ اْلقَدَحُ عَلَى يَدِى اَنْتَظِرُ اسْتَيْقَظَهُمَا حَتَّى بَرَقَ الْفَجْرُ وَ الصّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمِيَّ فَاسْتَيْقَظَا فَشَرِبَا غَبُوْقَهُمَا، اَللّهُمَّ اِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَفَرّجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ هٰذِهِ الصَّخْرَةِ. فَانْفَرَجَتْ شَيْئًا لاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ اْلخُرُوْجَ مِنْهُ. قَالَ اْلاٰخَرُ: اَللّهُمَّ اِنَّهُ كَانَتْ لِى ابْنَةُ عَمّ كَانَتْ اَحَبَّ النَّاسِ اِلَيَّ. و فى رواية: كُنْتُ اَحَبُّهَا كَاَشَدّ مَا يُحِبُّ الرّجَالُ النّسَاءَ فَاَرَدْتُهَا عَلَى نَفْسِهَا فَامْتَنَعَتْ مِنّى حَتَّى اَلَمَّتْ بِهَا سَنَةٌ مِنَ السّنِيْنَ فَجَاءَتْنِى فَاَعْطَيْتُهَا عِشْرِيْنَ وَ مِائَةَ دِيْنَارٍ عَلَى اَنْ تُخَلّيَ بَيْنِى وَ بَيْنَ نَفْسِهَا فَفَعَلْتُ حَتَّى اِذَا قَدَرْتُ عَلَيْهَا. و فى رواية: فَلَمَّا قَعَدْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ: اِتَّقِ اللهَ وَ لاَ تَفُضَّ اْلخَاتَمَ اِلاَّ بِحَقّهِ. فَانْصَرَفْتُ عَنْهَا وَ هِيَ اَحَبُّ النَّاسِ اِلَيَّ وَ تَرَكْتُ الذَّهَبَ الَّذِى اَعْطَيْتُهَا، اَللّهُمَّ اِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَاَفْرِجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ. فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ غَيْرَ اَنَّهُمْ لاَ يَسْتَطِيْعُوْنَ الْخُرُوْجَ مِنْهَا. وَ قَالَ الثَّالِثُ: اَللّهُمَّ اسْتَأْجَرْتُ اُجَرَاءَ وَ اَعْطَيْتُهُمْ اَجْرَهُمْ غَيْرَ رَجُلٍ وَاحِدٍ تَرَكَ الَّذِى لَهُ وَ ذَهَبَ فَثَمَّرْتُ اَجْرَهُ حَتَّى كَثُرَتْ مِنْهُ اْلاَمْوَالَ، فَجَاءَنِى بَعْدَ حِيْنٍ، فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللهِ، اَدّ اِلَيَّ اَجْرِى. فَقُلْتُ: كُلُّ مَا تَرَى مِنْ اَجْرِكَ مِنَ اْلاِبِلِ وَ اْلبَقَرِ وَ اْلغَنَمِ وَ الرَّقِيْقِ. فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللهِ، لاَ تَسْتَهْزِئُ بِى. فَقُلْتُ: لاَ اَسْتَهْزِئُ بِكَ. فَاَخَذَهُ كُلَّهُ فَاسْتَاقَهُ فَلَمْ يَتْرُكْ مِنْهُ شَيْئًا، اَللّهُمَّ اِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذٰلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَاَفْرِجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ. فَانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ فَخَرَجُوْا يَمْشُوْنَ. متفق عليه
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin 'Umar bin Khaththab RA ia berkata : "Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Terjadi pada masa dahulu sebelum kamu, ada tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Setelah mereka itu masuk ke dalam gua itu, tiba-tiba jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan menutup pintu gua itu, sehingga mereka tidak dapat keluar. Maka mereka berkata: Sesungguhnya tidak ada yang bisa menyelamatkan kamu sekalian dari bahaya batu ini, kecuali kalian berdo'a kepada Allah Ta'ala dengan amal-amal shalih yang pernah kamu lakukan dahulu. Lalu salah seorang di antara mereka berdo'a : "Ya Allah, dahulu saya mempunyai ayah dan ibu yang sudah tua, dan saya biasa tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum keduanya, baik kepada keluarga atau hamba sahaya. Dan pada suatu hari, saya menggembala agak jauh sehingga tidak bisa kembali kepada keduanya kecuali telah malam dan ayah ibu saya telah tidur. Lalu saya memerah susu untuk keduanya. Aku mendapati keduanya sedang tidur nyenyak dan sayapun tidak mau membangunkan keduanya, dan sayapun tidak mau memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum kepada keduanya, baik kepada keluarga maupun kepada hamba sahaya. Maka saya tetap menunggu bangunnya ayah dan ibuku dengan membawa bejana tempat susu itu hingga terbit fajar. Maka ayah ibuku bangun lalu minum susu yang saya perah itu. Padahal malam itu juga anak-anak saya menangis minta susu itu didekat kakiku. Ya Allah, jika saya berbuat itu benar-benar karena mengharapkan keridloan-Mu, maka lapangkanlah keadaan kami ini dari bahaya batu ini". Lalu batu itu bergeser sedikit, tetapi mereka belum bisa keluar dari gua itu. Orang yang lain (orang yang kedua) : "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada seorang gadis anak paman saya". Dan dalam suatu riwayat, "Saya sangat mencintainya sebagaimana orang-orang laki-laki jatuh cinta kepada wanita, sampai saya ingin berzina padanya, tetapi dia selalu menolak. Sampailah pada suatu hari, tibalah tahun paceklik dan wanita yang sangat saya cintai itu menderita kelaparan, lalu ia datang minta bantuan kepadaku, maka aku berikan kepadanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa dia mau menyerahkan dirinya kepada saya, sehingga ketika saya berleluasa padanya", dan dalam suatu riwayat disebutkan : "Maka setelah saya berada diantara dua kakinya, tiba-tiba ia berkata : "Takutlah kamu kepada Allah dan janganlah kau pecahkan tutup kecuali dengan halal!" Lalu saya bangun darinya meskipun saya sangat mencintainya, dan saya biarkan uang emas yang telah saya berikan kepadanya itu. "Ya Allah, jika saya berbuat yang demikian itu semata-mata mengharap keridloan-Mu, maka hindarkanlah kami dari bahaya ini". Lalu batu itu bergeser sedikit, tetapi mereka tetap belum bisa keluar dari gua itu. Dan orang yang ketiga berdo'a : "Ya Allah, dahulu saya mempunyai banyak buruh dan karyawan. Dan pada waktu gajian saya telah memberikan gajinya kepada mereka itu, kecuali satu orang yang belum saya berikan gajinya, karena dia pergi dan tidak mengambil gajinya itu. Kemudian gaji orang tersebut saya kembangkan sehingga menjadi harta yang banyak. Kemudian setelah waktu yang lama, orang itu datang kepada saya dan berkata : "Hai hamba Allah, berikan kepadaku gaji saya!" Lalu saya menjawab : "Semua yang kamu lihat itu dari gajimu, berupa onta, sapi, kambing dan budak penggem-bala itu". Dia berkata : "Hai hamba Allah, janganlah kamu mengejek kepadaku" Lalu saya berkata : "Saya tidak mengejek kepadamu". Lalu dia mengambil semuanya itu dan menggiringnya, dan dia tidak meninggalkan sedikitpun dari semua itu. Ya Allah, jika saya berbuat yang demikian itu semata-mata mengharap keridloan-Mu, maka hindarkanlah kami dari bahaya ini". Kemudian batu itu bergeser lagi sehingga mereka bisa keluar, lalu mereka keluar dengan berjalan. [HR. Muttafaq 'alaih]

Baca ini juga Petunjuk Ikhlas

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Khitan

Shalat Sunnah Intidhar

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan