Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Tahallul Umroh Setelah Sa'i

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Tahallul Umrah Setelah Sa’i Bagi Berhaji Tamathu’


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: لَمَّا قَدِمَ النَّبِيّ ص مَكَّةَ اَمَرَ اَصْحَابَهُ اَنْ يَطُوْفُوْا بِاْلبَيْتِ وَ بِالصَّفَا وَ اْلمَرْوَةِ ثُمَّ يَحِلُّوْا وَ يَحْلِقُوْا اَوْ يُقَصّرُوْا. البخارى 2: 189


Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata : Setelah Nabi SAW tiba di Makkah, beliau menyuruh para shahabat supaya thawaf di Baitullah, dan sa’i antara Shafa dan Marwah, kemudian bertahallul, mencukur atau memotong rambut. [HR. Bukhari juz 2, hal. 189]

عَنْ جَابِرٍ رض قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص مُهِلّيْنَ بِاْلحَجّ مَعَنَا النّسَاءُ وَ اْلوِلْدَانُ، فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ طُفْنَا بِاْلبَيْتِ وَ بِالصَّفَا وَ المَرْوَةِ فَقَالَ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَحْلِلْ. قَالَ: قُلْنَا: اَيُّ اْلحِلّ؟ قَالَ: اْلحِلُّ كُلُّهُ. قَالَ: فَاَتَيْنَا النّسَاءَ وَ لَبِسْنَا الثّيَابَ وَ مَسِسْنَا الطّيْبَ. فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ اَهْلَلْنَا بِاْلحَجّ وَ كَفَانَا الطَّوَافُ اْلاَوَّلُ بَيْنَ الصَّفَا وَ اْلمَرْوَةِ، فَاَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ نَشْتَرِكَ فِي اْلاِبِلِ وَ اْلبَقَرِ كُلُّ سَبْعَةٍ مِنَّا فِي بَدَنَةٍ. مسلم 2: 882
Dari Jabir RA, ia berkata : Kami pergi bersama Rasulullah SAW berihram hajji, ikut bersama kami para wanita dan anak-anak. Setelah kami tiba di Makkah, kami lalu melakukan thawaf di Ka’bah, dan sa’i antara Shafa dan Marwah. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak membawa hadyu (binatang sembelihan), hendaklah bertahallul”. Jabir berkata : Kami bertanya, “Apa sajakah yang dihalalkan?”. Rasulullah SAW menjawab, “Halal semuanya”. Jabir berkata : Lalu kami menggauli istri, memakai pakaian biasa, dan memakai minyak wangi. Ketika hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah), kami melakukan ihram hajji. Dan mencukupi pada kami thawaf yang pertama antara Shafa dan Marwah (bagi yang berhajji qiraan). Kemudian Rasulullah SAW menyuruh kami supaya gabungan menyembelih seekor unta atau lembu untuk tujuh orang”. [HR. Muslim juz 2, hal. 882]

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رض قَالَ: اَهْلَلْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ص بِاْلحَجّ، فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ اَمَرَنَا اَنْ نَحِلَّ وَ نَجْعَلَهَا عُمْرَةً فَكَبُرَ ذلِكَ عَلَيْنَا وَ ضَاقَتْ بِهِ صُدُوْرُنَا، فَبَلَغَ ذلِكَ النَّبِيَّ ص. فَمَا نَدْرِي اَشَيْءٌ بَلَغَهُ مِنْ السَّمَاءِ اَمْ شَيْءٌ مِنْ قِبَلِ النَّاسِ، فَقَالَ: اَيُّهَا النَّاسُ، اَحِلُّوْا، فَلَوْلاَ اْلهَدْيُ الَّذِيْ مَعِي فَعَلْتُ كَمَا فَعَلْتُمْ. قَالَ: فَاَحْلَلْنَا حَتَّى وَطِئْنَا النّسَاءَ وَ فَعَلْنَا مَا يَفْعَلُ اْلحَلاَلُ حَتَّى اِذَا كَانَ يَوْمُ التَّرْوِيَةِ وَ جَعَلْنَا مَكَّةَ بِظَهْرٍ اَهْلَلْنَا بِاْلحَجّ. مسلم 2: 884
Dari Jabir bin ‘Abdullah RA, ia berkata : Kami berihram hajji bersama Rasulullah SAW. Setelah tiba di Makkah, beliau menyuruh kami (setelah thawaf dan sa’i) supaya bertahallul dan menjadikannya ihram ‘umrah. Kami merasa keberatan dan hati kami kecewa dengan perintah Rasulullah SAW tersebut. Kemudian kejadian itu sampai kepada Nabi SAW, kami tidak tahu apakah beliau mengetahui hal itu dari langit atau dari orang-orang. Kemudian beliau bersabda, “Wahai para manusia, bertahallullah kalian. Seandainya saya tidak membawa binatang sembelihan, tentu saya akan melakukan seperti yang kalian lakukan”. Jabir berkata : Lalu kami bertahallul. Lalu kami mengumpuli istri dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang yang tidak berihram. Ketika memasuki hari tarwiyah, kami meninggalkan Makkah (menuju Mina) dengan berihram haji”. [HR. Muslim juz 2, hal. 884]

Keterangan :
Bagi yang mengerjakan haji Tamattu’ selesai mengerjakan sa’i antara Shafa dan Marwah, lalu tahallul (memotong rambut) maka sudah bebas dari seluruh larangan ihram, tinggal menunggu hari Tarwiyah untuk mengerjakan haji.
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Khitan

Fadlilah Dzikir Laa Ilaaha Illallaah

Shalat Sunnah Intidhar

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Shalat Idul Fithri Dan Idul Adlha

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan