Featured Post

Keluarga Bahagia dan Ikhlas Bahagia

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم Betapa banyak orang yang kesepian di tengah hiruk pikuk keramaian bukan karena tak punya keluarga, sahabat atau handai taulan. Namun kurang baiknya hubungan dengan mereka, ada jarak, sekat hati yang memisahkan karena atas nama harga diri, ego, rasa malu ataupun individualisme yang dominan di kota-kota besar. Ada orang - orang shaleh yang namanya diabadikan dalam kitab suci. Allah memuliakan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim, demikian pula 'ayah' Luqman bersama anak-anaknya dalam nasehat kebaikan yang terbaik.

Hadits - Hadits Tentang Nishfu Sya'ban

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Bagaimana amalan - amalan yang kita amalkan setiap kali datangnya bulan syakban, apakah kita tahu dalilnya ataukah kita hanya ikut - ikutan dalam beramal beribadah. mungkin banyak diantara kaum muslmin yang mengamalkan amalan-amalan tertentu pada malam nishfu Sya'ban, sehingga hanya tahu katanya kalau mengamalkan di bulan syakban sesudah shalat Maghrib, lalu berdo'a dengan do'a-do'a tertentu, maka akan dipanjangkan umurnya, banyak rezekinya, ditetapkan iman, serta mati dalam husnul khotimah. Ada pula melakukan shalat-shalat tertentu pada malam nishfu Sya'ban. 

Oleh karena diantara hadits-hadits amalan nishfu syakban, apakah hadits atau dalil-dalil amalan pada malam nishfu Sya'ban tersebut haditsnya shaih, dla'if ataukah palsu, agar kita terhindar dari amalan-amalan yang tidak dilandasi dengan dalil-dalil yang kuat maka kita perlu pelajari dan pahami hadits berikut ini.
Fadlilah Amalan Nishfu Sya'ban

عَنْ عَلِيّ بْنِ اَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا. فَاِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ اِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا. فَيَقُوْلُ: اَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَاَغْفِرَ لَهُ، اَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَاَرْزُقَهُ، اَلَا مُبْتَلًى فَاُعَافِيَهُ، اَلَا كَذَا، اَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلَعَ الْفَجْرُ. ابن ماجه 1: 444، رقم: 1388
Dari 'Ali bin Abu Thalib, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Apabila datang malam nishfu Sya'ban, shalatlah kalian pada malamnya, dan puasalah kalian pada siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia pada malam nishfu Sya'ban sejak matahari terbenam. Allah berfirman, "Adakah orang yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang memohon rezqi kepada-Ku, maka Aku akan memberinya rezqi. Adakah orang yang sakit yang memohon kesembuhan kepada-Ku, maka Aku akan menyembuhkannya. Adakah orang yang demikian…., Adakah orang yang demikian..…", hingga terbit fajar". [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 444, no. 1388]

Keterangan :
  • Hadits tersebut dla'if, bahkan palsu, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Ibnu Abi Sabrah, yang nama aslinya adalah Abu Bakar bin 'Abdullah bin Muhammad bin Abu Sabrah. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Ma'in berkata, "yadlo'ul hadits" (ia memalsu hadits).

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مَرْوَانَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ مَرْفُوْعًا: مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ النّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اَلْفَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ فِي مِائَةِ رَكْعَةٍ، لَمْ يَخْرُجْ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَبْعَثَ اللهُ اِلَيْهِ فِي مَنَامِهِ مِائَةَ مَلَكٍ، ثَلَاثُوْنَ يُبَشّرُوْنَهُ بِالْجَنَّةِ، وَ ثَلَاثُوْنَ يُؤْمِنُوْنَهُ مِنَ النَّارِ، وَ ثَلَاثُوْنَ يَعْصِمُوْنَهُ مِنْ اَنْ يُخْطِئَ، وَ عَشْرٌ يَكِيْدُوْنَ مَنْ عَادَاهُ. اللّآلِئ المصنوعة 2: 50
Dari Muhammad bin Marwan, dari Ibnu 'Umar, (ia mengatakannya dari Nabi SAW), "Barangsiapa pada malam nishfu Sya'ban membaca "Qul huwalloohu ahad" 1.000 X, dalam shalat 100 rekaat, maka ia tidak keluar dari dunia sehingga Allah mengutus dalam tidurnya 100 malaikat, 30 malaikat memberikan khabar gembira kepadanya bahwa ia akan masuk surga, 30 malaikat memberikan khabar kepadanya bahwa dia aman dari neraka, yang 30 malaikat menjaganya dari berbuat dosa kesalahan, dan yang 10 malaikat menjaganya dari orang yang memusuhinya. [Al-La-aaliul Mashnuu'ah oleh Imam Jalaaluddin 'Abdur Rahman As-Suyuthiy juz 2, hal. 50] 

Keterangan :
  • Hadits ini maudlu' (palsu), kebanyakan para perawinya orang-orang majhul (tidak dikenal).

عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَلِىّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: يَا عَلِيُّ، مَنْ صَلَّى مِائَةَ رَكَعَةٍ فِي لَيْلَةِ النّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَقْرَأُ فِي كُلّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ، قَالَ النَّبِيُّ ص: يَا عَلِىُّ، مَا مِنْ عَبْدٍ يُصَلّى ه?ذِهِ الصَّلَوَاتِ اِلَّا قَضَى اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ كُلَّ حَاجَةٍ طَلَبَهَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ. قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ اِنْ كَانَ اللهُ تَعَالَى جَعَلَهُ شَقِيًّا اَيَجْعَلُهُ سَعِيْدًا؟ قَالَ: وَ الَّذِىْ بَعَثَنِى بِالْحَقّ يَا عَلِىُّ، اِنَّهُ مَكْتُوْبٌ فِي اللَّوْحِ اَنَّ فُلَانَ بْنَ فُلَانٍ خُلِقَ شَقِيًّا، وَ يَمْحُوْهُ اللهُ، وَ يَجْعَلُهُ سَعِيْدًا، وَ يَبْعَثُ اللهُ اِلَيْهِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ يَكْتُبُوْنَ لَهُ الْحَسَنَاتِ وَ يَمْحُوْنَ عَنْهُ السَّيّئَاتِ وَ يَرْفَعُوْنَ لَهُ الدَّرَجَاتِ اِلَى رَأْسِ السَّنَةِ، وَ يَبْعَثُ اللهُ فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ اَوْ سَبْعَمِائَةِ اَلْفِ مَلَكٍ، يَبْنُوْنَ لَهُ الْمَدَائِنَ وَالْقُصُوْرَ وَ يَغْرِسُوْنَ لَهُ الْاَشْجَارَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا اُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ الْمَخْلُوْقِيْنَ مِثْلُ ه?ذِهِ الْجِنَانِ، فِي كُلّ جَنَّةٍ عَلَى مَا وَصَفْتُ لَكُمْ مِنَ الْمَدَائِنِ وَ الْقُصُوْرِ وَ الْاَشْجَارِ، فَاِنْ مَاتَ مِنْ لَيْلَتِهِ قَبْلَ اَنْ يَحُوْلَ الْحَوْلُ مَاتَ شَهِيْدًا، وَ يُعْطِيْهِ اللهُ تَعَالَى بِكُلّ حَرْفٍ مِنْ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ فِي لَيْلَتِهِ مِنْ ذ?لِكَ سَبْعِيْنَ اَلْفَ حَوْرَاءَ؟ لِكُلّ حَوْرَاءَ وَصِيْفٌ وَ وَصِيْفَةٌ وَ سَبْعُوْنَ اَلْفَ غِلْمَانٍ وَ سَبْعُوْنَ اَلْفَ وِلْدَانٍ وَ سَبْعُوْنَ اَلْفًا قَهَارَمَةً وَ سَبْعُوْنَ اَلْفًا حُجَّابًا. وَ كُلُّ مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ يُكْتَبُ لَهُ اَجْرُ سَبْعِيْنَ شَهِيْدًا، وَ تُقْبَلُ صَلَاتُهُ الَّتِى صَلَّاهَا قَبْلَ ذ?لِكَ وَ تُقْبَلُ مَا يُصَلّى بَعْدَهَا. وَ اِنْ كَانَ وَالِدَاهُ فِي النَّارِ دَعَا لَهُمَا اَخْرَجَهُمَا اللهُ مِنَ النَّارِ بَعْدُ اِنْ لَمْ يُشْرِكَا بِاللهِ شَيْئًا يَدْخُلَانِ الْجَنَّةَ، يَشْفَعُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا فِي سَبْعِيْنَ اَلْفًا اِلَى آخِرٍ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. قَالَ النَّبِيُّ ص: وَ الَّذِى بَعَثَنِى بِالْحَقّ اِنَّهُ لَا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى يَرَى مَنْزِلَهُ فِي الْجَنَّةِ كَمَا خَلَقَهُ اللهُ اَوْ يُرَى لَهُ، وَ الَّذِىْ بَعَثَنِى بِالْحَقّ اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَبْعَثُ فِي كُلّ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ وَهِىَ اَرْبَعٌ وَ عِشْرُوْنَ سَاعَةً سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ يُسَلّمُوْنَ عَلَيْهِ وَ يُصَافِحُوْنَهُ وَ يَدْعُوْنَ لَهُ اِلَى اَنْ يُنْفَخَ فِي الصُّوْرِ، وَ يُحْشَرُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَ يَأْمُرُ الْكَاتِبِيْنَ اَنْ لَا تَكْتُبُوْا عَلَى عَبْدِى سَيَّئَةً وَ اكْتُبُوْا لَهُ الْحَسَنَاتِ اِلَى اَنْ يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ، وَ قَالَ النَّبِيُّ ص: مَنْ صَلَّى ه?ذِهِ الصَّلَاةَ وَ هُوَ يُرِيْدُ الصَّلَاةَ وَالدَّارَ اْلآخِرَةَ يَجْعَلُ اللهُ لَهُ نَصِيْبًا مِنْ عِنْدِهِ تِلْكَ اللَّيْلَةَ. اللّآلِئ المصنوعة 2: 49
Dari Mujahid, dari 'Ali bin Abu Thalib, dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, "Hai 'Ali, barangsiapa shalat 100 reka'at pada malam nishfu Sya'ban, pada setiap reka'at membaca Al-Fatihah dan Qul huwalloohu ahad 10 X", Nabi SAW bersabda, "Hai 'Ali, tidaklah seorang hamba yang melaksanakan shalat-shalat ini, melainkan Allah 'Azza wa Jalla akan mengabulkan segala keperluannya yang ia minta pada malam itu". Lalu ada shahabat yang bertanya, "Ya Rasulullah, jika Allah Ta'aalaa telah menetapkannya orang itu celaka, apakah Allah akan menjadikannya bahagia?". 
Nabi SAW menjawab, "Demi Tuhan yang mengutusku dengan haq, hai 'Ali, meskipun orang itu telah tertulis di Lauh Mahfudh bahwasanya si Fulan bin Fulan diciptakan sebagai orang yang celaka, maka Allah akan menghapusnya, lalu menjadikannya orang yang bahagia, dan Allah akan mengirim kepadanya 70.000 malaikat yang akan mencatat kebaikan-kebaikan untuknya, menghapus keburukan-keburukan darinya dan mengangkat derajat-derajatnya hingga awal tahun. Dan Allah akan mengutus 70.000 malaikat atau 700.000 malaikat di surga 'Adn untuk membuatkan kota-kota, istana-istana dan menanam pohon-pohon untuknya, yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan belum pernah terlintas di hati para makhluq keindahannya seperti taman-taman surga ini. Pada setiap surga seperti yang aku terangkan pada kalian, ada kota-kota, istana-istana dan pohon-pohon. 
Dan apabila ia meninggal dunia pada malamnya sebelum lewat setahun, maka ia mati syahid. Dan Allah Ta'aalaa akan memberi kepadanya pada setiap huruf dari Qul huwallohu ahad yang dibaca pada malam nishfu Sya'ban dari yang demikian itu dengan 70.000 bidadari, setiap bidadari diikuti oleh pelayan laki-laki dan perempuan, 70.000 pelayan-pelayan muda, 70.000 anak-anak muda, 70.000 penjaga rumah, dan 70.000 penjaga pintu. 
Dan setiap orang yang membaca Qul huwalloohu ahad pada malam (nishfu Sya'ban) itu, Allah mencatat untuknya pahala 70 orang yang mati syahid, dan akan diterima shalatnya yang ia lakukan sebelum itu dan akan diterima pula shalatnya yang akan ia lakukan sesudahnya. 
Dan jika kedua orang tuanya itu berada di neraka, kalau ia mendo'akannya, maka Allah akan mengeluarkan kedua orang tuanya itu dari neraka, selama kedua orang tuanya itu tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu, sehingga keduanya akan masuk surga. Setiap orang dari keduanya itu akan memberi syafa'at 70.000 orang hingga akhir". Rasulullah SAW mengatakan demikian tiga kali. 
Nabi SAW bersabda, "Demi Tuhan yang mengutusku dengan benar, sesungguhnya orang itu tidak akan keluar dari dunia sehingga melihat tempatnya yang telah Allah ciptakan untuknya di surga, atau akan diperlihatkan kepadanya. Demi Tuhan yang mengutusku dengan benar, sesungguhnya pada setiap saat dari saat malam maupun siang, yaitu 24 saat, Allah 'Azza wa Jalla mengutus 70.000 malaikat yang akan mengucapkan salam kepadanya, berjabat tangan dan mendo'akannya hingga ditiupnya terompet pada hari qiyamat. 
Dan pada hari qiyamat Allah akan mengumpulkannya bersama dengan Al-Kiroomul Baroroh (orang yang mulia lagi berbhakti), dan Allah akan memerintahkan kepada para malaikat pencatat, "Jangan kalian catat keburukan-keburukan pada hamba-Ku ini, dan catatlah kebaikan-kebaikan untuknya hingga setahun". Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan shalat (nishfu Sya'ban) ini dengan mengharapkan kehidupan akhirat, maka Allah akan menjadikan (memberikan) untuknya bagian dari sisi-Nya pada malam itu". [Al-La-aaliul Mashnuu'ah juz 2, hal. 49]

Keterangan :
  • Hadits ini maudlu' (palsu), kebanyakan para perawinya orang-orang majhul (tidak dikenal).

عَنْ اِبْرَاهِيْمَ قَالَ: قَالَ عَلِىُّ بْنُ اَبِى طَالِبٍ رض: رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص لَيْلَةَ النّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ قَامَ فَصَلَّى اَرْبَعَ عَشْرَةَ رَكْعَةً، ثُمَّ جَلَسَ بَعْدَ الْفَرَاغِ، فَقَرَأَ بِاُمّ الْقُرْآنِ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبّ الْفَلَقِ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبّ النَّاسِ اَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَ آيَةَ الْكُرْسِيّ مَرَّةً وَ لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ... اْلآيَةَ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ سَأَلْتُ عَمَّا رَأَيْتُ مِنْ صَنِيْعِهِ، فَقَالَ: مَنْ صَنَعَ مِثْلَ الَّذِى رَأَيْتَ كَانَ لَهُ كَعِشْرِيْنَ حِجَّةً مَبْرُوْرَةً وَ كَصِيَامِ عِشْرِيْنَ سَنَةً مَقْبُوْلَةً، فَاِنْ اَصْبَحَ فِيْ ذ?لِكَ الْيَوْمِ صَائِمًا كَانَ كَصِيَامِ سَنَتَيْنِ سَنَةً مَاضِيَةً وَ سَنَةً مُسْتَقْبَلَةً. الموضوعات 2: 130
Dari Ibrahim,ia berkata : 'Ali bin Abu Thalib RA berkata : Aku melihat Rasulullah SAW pada malam nishfu Sya'ban beliau berdiri shalat 14 rekaat, setelah selesai kemudian duduk, lalu membaca Al-Fatihah 14 X, Qul huwalloohu ahad 14 X, Qul a'uudzu birobbil falaq 14 X, Qul a'uudzu birobbinnaas 14 X, ayat kursi 1 X, dan Laqod jaa-akum rosuulum min anfusikum 'aziizun 'alaihi maa 'anittum, hariishun 'alaikum bil mu'miniina rouufur rohiim. (Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaum kalian, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min. QS. At-Taubah : 128). 
Setelah beliau selesai dari shalatnya, aku bertanya tentang apa yang aku lihat dari apa yang telah beliau lakukan. Maka beliau bersabda, "Barangsiapa yang melakukan seperti apa yang kamu lihat ini, maka dia mendapatkan pahala seperti 20 hajji mabrur dan seperti pahala shalat yang diterima selama 20 tahun, lalu jika di pagi harinya ia berpuasa, maka ia seperti puasa selama 2 tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang". [Al-Maudluu'aat oleh Abul Faraaj, 'Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al-Jauziy juz 2, hal. 130] 

Keterangan :
  • Ini hadits palsu, pada sanadnya ada perawi bernama Muhammad bin Muhaajir. Ibnu Hanbal berkata "Yadlo'ul hadits". (ia memalsu hadits).

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّهُ قَالَ: قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ: اَتَانِى جِبْرِيْلُ لَيْلَةَ النّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَ قَالَ: يَا مُحَمَّدُـ ه?ذِهِ لَيْلَةٌ تُفْتَحُ فِيْهَا اَبْوَابُ السَّمَاءِ وَ اَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، فَقُمْ وَ صَلّ وَ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَ يَدَيْكَ اِلَى السَّمَاءِ. فَقُلْتُ: يَا جِبْرَائِيْلُ، مَا ه?ذِهِ اللَّيْلَةُ؟ فَقَالَ: ه?ذِهِ لَيْلَةٌ يُفْتَحُ فِيْهَا ثَلَاثُمِائَةِ بَابٍ مِنَ الرَّحْمَةِ، فَيَغْفِرُ اللهُ تَعَالَى لِجَمِيْعِ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا اِلَّا مَنْ كَانَ سَاحِرًا اَوْ كَاهِنًا اَوْ مُشَاحِنًا اَوْ مُدْمِنَ خَمْرٍ اَوْ مُصِرًّا عَلَى الزّنَا اَوْ آكِلَ الرّبَا اَوْ عَاقَّ الْوَالِدَيْنِ اَوِ النَّمَّامَ اَوْ قَاطِعَ الرَّحِمِ، فَاِنَّ ه??ؤُلَآءِ لَا يُغْفَرُ لَهُمْ حَتَّى يَتُوْبُوْا وَ يَتْرُكُوْا. فَخَرَجَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاُة وَ السَّلَامُ فَصَلَّى وَ بَكَى فِى سُجُوْدِهِ وَ هُوَ يَقُوْلُ: اَللّ?هُمَّ اِنّى اَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِقَابِكَ وَ سَخَتِكَ وَلَا اُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ اَنْتَ كَمَا اَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى. (زبدة الواعظين) درة الناصحين: 207
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Nabi SAW bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat Jibril pada malam nishfu Sya'ban, lalu berkata, "Ya Muhammad, pada malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat dibuka. Maka berdirilah dan kerjakanlah shalat, kemudian angkatlah kepalamu serta dua tapak tanganmu ke langit". Aku bertanya, "Hai Jibril, apa arti malam ini?". Jibril menjawab, "Pada malam ini telah dibuka tiga ratus pintu rahmat. Maka Allah Ta'aalaa mengampuni semua orang yang tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatupun, kecuali tukang sihir, dhukun, orang yang suka bermusuhan, peminum khamr, orang yang selalu berzina, pemakan harta riba, orang yang durhaka kepada kedua orang tua, orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan tali persaudaraan, maka sesungguhnya mereka itu tidak akan diampuni sehingga mereka itu mau bertaubat dan mau meninggalkan perbuatannya. Maka Nabi SAW keluar, kemudian shalat, dan beliau menangis di dalam sujudnya, sambil berdo'a (yang artinya), "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu dan kemurkaan-Mu, aku tidak bisa menyanjung dan memuji-Mu sebagaimana Engkau menyanjung dan memuji diri-Mu, bagi-Mu segala puji sehingga Engkau ridla". [Durratun Naasihiin oleh 'Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Al-Khaubawiy hal. 207]

Keterangan :
  • Hadits ini juga maudlu' (palsu), karena tidak didapati sanadnya.
Demikianlah diantara hadits-hadits tentang nishfu Sya'ban, yang ternyata hadits-haditsnya kebanyakan dla'if, bahkan palsu. Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bishawab.

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Tren Blog

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Perintah Orang Tua Yang Tidak Boleh Ditaati

Hadits Tentang Walimah

Hadits Tentang Khitan

Shalat Sunnah Intidhar

Blog Populer

Hadits Tentang Larangan Berbuat Zina

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

Hadits Tentang Khitan